Desa Ekowisata Budaya merupakan
pengembangan suatu wilayah (desa) dengan memanfaatkan unsur–unsur yang ada
dalam masyarakat desa yang berfungsi sebagai atribut produk wisata, menjadi
suatu rangkaian aktivitas pariwisata yang terpadu dan memiliki tema. Di dalam
desa tersebut harus juga mampu menyediakan dan memenuhi serangkaian kebutuhan
suatu perjalanan wisata, baik dari aspek daya tarik maupun berbagai fasilitas
pendukungnya sebagai cermin tingginya budaya masyarakat dan pemerintah desa
Mulyodadi.
Desa Ekowisata Budaya adalah desa yang
memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas, baik berupa karakter
fisik lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan,
yang dikelola dan dikemas secara menarik dan alami dengan pengembangan
fasilitas pendukung wisatanya, dalam suatu tata lingkungan yang harmonis dan
pengelolaan yang baik dan terencana sehingga siap untuk menerima dan menggerakkan
kunjungan wisatawan ke desa tersebut, serta mampu menggerakkan aktifitas
ekonomi pariwisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan
masyarakat setempat.
Unsur–unsur
Desa Ekowisata Budaya antara lain :
- Memiliki potensi lingkungan, wisata dan budaya yang khas, unik dan menarik.
- Lokasi desa terjangkau dengan mudah, apalagi masuk dalam lingkup daerah pengembangan pariwisata atau setidaknya berada dalam rute paket perjalanan wisata yang sudah dijual
- Diutamakan telah tersedia tenaga pengelola, pelatih dan pelaku–pelaku pariwisata.
- Adanya aksesibilitas dan infrastruktur yang mendukung program Desa Ekowisata Budaya
- Terjaminnya keamanan, ketertiban, dan kebersihan.
- Adanya akomodasi rumah penduduk dijadikan fasilitas sejenis home stay.
- Makanan dan minuman dilayani oleh penduduk setempat dengan tetap mencerminkan suasana dan budaya pedesaan yang penuh keramahan, kesantunan dan tetap menarik.
- Adanya sarana transportasi tradisional
Untuk
menjadi suatu desa tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan,
harus memiliki 3 syarat, yaitu :
a. Desa ini harus mempunyai “something to see”,
artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang
berbeda dengan yang dimiliki oleh daerah lain, desa tersebut harus mempunyai
daya tarik khusus. Dengan melihat potensi tersebut, maka
wisatawan akan merasa senang dan tergerak untuk menyampaikan keindahan,
keunikan dan kekhasannya kepada orang lain. Pemahaman dan kemampuan menjelaskan
berbagai hal yang dilihat wisatawan akan menjadi pendukung utama dalam hal ini.
b. Di desa tersebut harus tersedia “something to do”, artinya di desa tersebut disamping banyak
yang dapat dilihat, harus pula disediakan fasilitas rekreasi atau kegiatan
bersama yang menyenangkan sehingga dapat membuat wisatawan betah tinggal
lebih lama di tempat itu. Melalui interaksi inilah sebenarnya
proses sharing budaya terjadi karena proses cipta, rasa, karsa dapat dirasakan
dan dimengerti. Homestay atau rumah tinggal sementara dan sarana Wifi
serta pelayanan yang baik akan sangat mendukung lama tinggal wisatawan. Home stay yang disiapkan hendaknya
tetap bernuansa pedesaan, memenuhi standar minimal akomodasi untuk kesehatan
dan kenyamanan
c. Di desa tersebut harus ada “something to buy”, artinya di tempat
itu harus ada fasilitas untuk dapat berbelanja, terutama souvenir kerajinan
masyarakat setempat sebagai kenang–kenangan. Keberadaan faktor pendukung perlu
disediakan, seperti tempat penukaran uang asing dan telekomunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar